Bagi seorang muslim, salat adalah tiang agama. Jika seseorang baik dan benar salatnya, maka akan baik pula keseluruhan amalnya. Pelaksanaan salat dengan baik dan benar akan memberikan pengaruh positif pada keseluruhan akhlak pelakunya. Namun kesadaran untuk mendirikan salat ternyata tidak semudah kelihatannya. Mendidik anak salat sejak dini menjadi salah satu upaya penting agar tumbuh kesadaran bagi setiap anak untuk menegakkan kewajiban ini. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Ajak anak untuk mendampingi setiap kali orang tua salat
Keteladanan memegang faktor penting pada pendidikan anak usia dini. Istilahnya, “Jika menginginkan anak yang saleh, salehkan dulu orang tuanya.” Artinya, orang tua harus berusaha semampu mungkin untuk melaksanakan segala hal yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan segala hal yang Allah larang. Dengan melihat langsung keteladanan dari orang tuanya, diharapkan anak juga akan meniru kebaikan-kebaikan tersebut. Keluarga juga diharapkan akan memperoleh berkah sebagai buah ketaatan yang dilakukan oleh setiap anggotanya. Hal ini berlaku untuk setiap ketaatan, termasuk untuk menegakkan kewajiban salat lima waktu.
Baca juga : ” Cara Melatih Kejujuran Pada Anak “
2. Ajarkan tentang kewajiban salat dengan berkisah
Bercerita merupakan salah satu metode pendidikan yang efektif dan mudah diterima oleh anak. Mengajarkan tentang kewajiban salat pada anak pun bisa dilakukan dengan metode ini. Kisah-kisah Islami tentang para sahabat dan ulama-ulama terdahulu yang senantiasa menegakkan salat bisa menjadi pelajaran yang mudah diterima dan membekas di hati anak-anak.
3. Bangun kecintaan anak pada masjid
Masjid sebagai rumah ibadah umat Islam dibangun bukan untuk dikunjungi sepekan sekali saja. Sudah seharusnya kita sebagai muslim menghidupkan masjid dengan ibadah-ibadah yang disyariatkan di dalamnya. Yang paling mudah adalah dengan melaksanakan salat wajib lima waktu di masjid. Ketika anak sudah tidak dikhawatirkan mengompol di masjid, ajaklah anak ke masjid di setiap waktu salat. Bangunlah kecintaan dan kesenangan pada diri anak untuk pergi ke masjid, khususnya untuk mendirikan salat wajib lima waktu.
4. Perintahkan anak salat pada umur tujuh tahun
Apabila sedari dini anak sudah dibiasakan untuk salat pada waktunya dan merasakan kecintaan kepada masjid, in sya Allah kesadaran untuk melaksanakan salat akan tumbuh dengan sendirinya. Walaupun demikian, kita tetap harus menegaskan kepada anak tentang wajibnya melakukan salat ketika anak berusia tujuh tahun. Terlebih, pada usia masuk sekolah ini, pertumbuhan otak si kecil telah sempurna dan lebih siap menerima berbagai pelajaran. Pengulangan secara khusus akan kewajiban salat lima waktu, akan dapat lebih dipahami pada usia ini.
5. Ancaman tegas pada usia 10 tahun
Jika anak telah berusia sepuluh tahun namun masih enggan untuk salat, maka orang tua harus terus menyuruh. Bahkan pada usia ini, orang tua diperbolehkan untuk memukul anak jika anak enggan salat. Walaupun demikian, pukulan di sini haruslah pukulan yang tidak menyakitkan. Di samping itu, orang tua dianjurkan untuk menggantungkan cemeti di rumah. Hanya saja, cemeti ini tidak boleh digunakan. Cemeti ini hanya digantungkan sebagai pengingat.
Baca juga : ” Pusat Informasi Seputar Keluarga AyoBunda “
Lima poin di atas merupakan beberapa cara yang digunakan untuk mendidik anak salat sejak dini. Satu hal yang perlu diingat, seluruh upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam rangka mendidik anak haruslah dilandasi dengan keikhlasan dan penuh kasih sayang. Ketegasan dalam mendidik tidaklah mengesahkan orang tua untuk bersikap galak ataupun kejam.
Demikian pula halnya dengan upaya mendidik anak salat sejak dini. Buah didikan orang tua kepada anak seyogyanya menjadikan anak mencintai agamanya dengan segala syariatnya, bukan merasa ngeri ataupun tertekan.