Mungkin Bunda adalah salah satu dari orang tua yang memiliki masalah Anak Susah BAB atau dalam bahasa medisnya disebut konstipasi. Tahukah Bunda bahwa pola usus setiap anak berbeda? Dan apa yang normal untuk Si Kecil belum tentu normal untuk anak yang lain.
Sebagian besar anak buang air besar atau BAB 1 atau 2 kali sehari. Anak-anak lain dapat menjalani 2 hingga 3 hari atau lebih lama namun normal untuk mereka selama saat BAB tersebut nyaman dan tidak sakit. Untuk Si Kecil yang BAB-nya keras, kering, besar dan sakit, berarti ada masalah di sini. Berikut adalah penyebabnya :
- Jika seorang anak minum terlalu banyak susu dan tidak mendapatkan makanan yang cukup, kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit.
- Robekan pada kulit di sebelah anus (disebut anal fissure) dapat disebabkan oleh melakukan kotoran keras. Ini akan membuat anak mencoba bertahan lebih lama karena mungkin sakit untuk pergi ke toilet.
- Beberapa anak mengabaikan keinginan untuk pergi ke toilet karena mereka terlalu sibuk bermain.
- Beberapa anak menahan diri ketika mereka sedang dilatih toilet.
- Beberapa anak tidak ingin menggunakan toilet sekolah atau prasekolah karena berbagai alasan, seperti kurangnya privasi atau toilet yang bau.
- Anak mungkin tidak cukup berolahraga.
Baca juga : “Biar Anak Gak Gampang Sakit, Ikuti Tips Berikut!“
Untuk itu, asupan serat harus ditingkatkan secara perlahan dan konsumsi lebih banyak buah dan sayuran ya Bund, serta dorong anak untuk minum banyak air. Namun, jika kondisi di bawah ini dialami oleh Si Kecil :
- Episode sembelit bertahan lebih dari dua minggu.
- Anak tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan normal karena sembelit.
- Mendorong normal (mengejan dengan normal) tidak cukup untuk mengeluarkan tinja.
- Kotoran cair atau lunak keluar dari anus.
- Nyeri perut, demam, atau muntah
Baca juga : “Tips Kesehatan Seputar Anak Lainnya Di Ayo Bunda“
Dengan segera Bunda harus konsultasikan ke dokter ya Bund. Karena jika Anak Susah BAB berlangsung lama dan banyak kotoran (tinja) ditahan di usus, kotoran mungkin mulai. Ini dapat menyebabkan masalah sosial dan emosional yang serius.