Batuk Rejan Pada Anak Bunda Harus Waspada!

Batuk Rejan Pada Anak – Batuk adalah respon alami dari tubuh ketika ada benda atau zat asing yang mau masuk ke dalam saluran nafas dan juga merupakan sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat atau partikel tertentu dari dalam saluran pernafasan. Jadi, batuk itu normal kok Bund.

Batuk-Rejan-Pada-Anak-Bunda-Harus-Waspada

Nah, kalau batuknya bertahan cukup lama itulah yang harus Bunda khawatirkan, terutama jika terjadi pada Si Kecil. Batuk ini dinamakan batuk rejan atau pertusis Bund. Batuk rejan merupakan penyakit menular yang ditimbulkan oleh bakteri Bordetella pertussis, yang menyerang saluran pernapasan.

Cirinya adalah suara tarikan napas kencang di awal atau sela-sela batuk tiada henti pada orang atau anak yang terkena penyakit ini. Dan batuk rejan ini bisa sangat berbahaya jika terjadi pada bayi.

Baca juga : “Supaya Anak Mau Makan Sayur, Coba Tips Ini!

Batuk rejan tergolong ke dalam penyakit yang sangat menular. Pada orang dewasa dan remaja, gejala pertusis umumnya lebih ringan. Cenderung lebih mirip infeksi saluran napas atas, batuk, atau pilek biasa.

Di situlah letak bahayanya penyakit batuk rejan ini Bund, penderita dewasa sering tidak terdiagnosis dengan benar. Sebagai akibatnya, ia akan menularkan batuk rejan pada orang-orang di sekitarnya, terutama pada bayi dan anak-anak yang sangat rentan karena sistem kekebalan tubuh anak atau bayi belum sekuat anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Bakteri bisa menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi. Tetesan cairan ini bisa naik ke udara ketika seseorang bersin, batuk, atau tertawa. Orang bisa jadi terinfeksi dengan menghirup tetesan itu. Atau tetesan tadi mengenai tangan dan mulut atau hidung mereka.

Periode inkubasi batuk rejan biasanya memakan waktu 5-10 hari. Tapi gejalanya mungkin baru akan muncul setelah tiga minggu.

Gejala awal yang muncul menyerupai flu biasa termasuk pilek, batuk dan demam. Dalam dua minggu, batuk kering dan terus-terusan bisa muncul yang membuat sulit bernapas. Batuk yang parah ini biasanya diikuti oleh gejala lain seperti muntah, kulit berwarna biru atau ungu di sekitar mulut, dehidrasi, demam, kesulitan bernapas dan kelelahan.

Baca juga : “Tips Seputar Kesehatan Anak di Ayobunda

Jika Si Kecil sudah mengalami gejala-gejalanya, segera bawa dia ke dokter ya Bund. Nanti dokter akan mendengarkan batuknya terlebih dahulu. Kemudian, ia akan mendeteksi bakteri pertusis melalui hidung. Jika dokter mencurigai Si Kecil terkena batuk rejan, dokter akan langsung memberikan antibiotik untuk melawan infeksinya, meskipun hasil tes resmi belum keluar.

 

Sekian informasi Batuk Rejan Pada Anak ini kami sampaikan, semoga bermanfaat ya Bund.

 

Sumber :

https://www.popmama,com/
https://www.sehatq,com/
https://health.detik,com/
https://www.ibupedia,com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *