Deteksi Kanker Serviks – Kanker serviks adalah kanker yang terbentuk di jaringan serviks (organ yang menghubungkan rahim dan vagina). Ini biasanya kanker yang tumbuh lambat yang mungkin tidak memiliki gejala tetapi dapat ditemukan dengan tes Pap biasa (prosedur di mana sel-sel diambil dari serviks dan dilihat di bawah mikroskop). Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).
Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks jika :
- Mulai berhubungan seks sebelum usia 16 tahun atau dalam satu tahun sejak awal menstruasi
- Memiliki banyak pasangan seksual
- Minum pil KB, terutama selama lebih dari 5 tahun
- Asap rokok
- Memiliki sistem kekebalan yang melemah
- Memiliki penyakit menular seksual (PMS)
Bagaimana cara mendeteksinya?
1. Pap Smear
Pap smear atau tes pap adalah prosedur untuk menguji kanker serviks pada wanita yang terbilang ampuh. Sel-sel dari leher rahim sampai ujung bawah rahim Anda yang sempit di bagian atas vagina Anda akan dikumpulkan. Baca juga : “Yuk Simak Nutrisi Alami Untuk Rambut Anda!”
Mendeteksi kanker serviks dini dengan Pap smear memberi Anda peluang lebih besar untuk sembuh. Ini adalah langkah pertama Anda untuk menghentikan kemungkinan perkembangan kanker serviks. Sebagian besar pedoman menyarankan mulai skrining untuk kanker serviks dan perubahan prekanker pada usia 21 tahun.
2. Tes IVA
IVA atau Visual Asam Asetat cukup murah harganya dan lebih cepat dibandingkan dengan pap smear. Cairan asam asetat akan dioleskan ke bagian leher rahim dan hasilnya akan langsung terlihat dalam beberapa menit.
Jika tidak ada respon saat dioleskan, maka Anda tidak memiliki HPV. Namun jika muncul perubahan warna menjadi putih, timbul sedikit luka atau darah saat dioleskan, artinya Anda memiliki HPV atau sel kanker serviks.
Baca juga : “Tips-Tips Seputar Kesehatan Wanita di Ayo Bunda“
Kedua pemeriksaan di atas terbilang tidak nyaman bagi wanita. Namun kini sudah ada metodae baru yaitu menggunakan teknologi pengambilan sampel cairan serviks sendiri (self-sampling). Dengan metode self-sampling, wanita dapat melakukan pengambilan sampel cairan serviks sendiri secara pribadi di rumah maupun di klinik dokter. Namun belum tahu apakah di Indonesia sudah ada metode ini atau belum.
Yuk Bund, Deteksi Kanker Serviks 3 tahun sekali untuk pencegahan. Semoga bermanfaat.