Kelola Keuangan Rumah Tangga Islami Ini Tipsnya

Raih-Ridha-Allah-dengan-Kelola-Keuangan-Rumah-Tangga-Islami

Ada berbagai metode yang dapat diterapkan untuk mengelola keuangan dalam keluarga. Sebagai keluarga muslim, sudah selayaknya bagi kita mencari tahu bagaimana tata kelola keuangan rumah tangga Islami. Tata cara tersebut dapat kita ketahui melalui penjelasan para ulama maupun kisah-kisah sahabat nabi dan orang-orang saleh terdahulu yang tercantum di dalam Alquran dan Al-Hadis. Jadi, bagaimana sih tata kelola keuangan rumah tangga Islami?

Baca juga : ” Tips Persiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Ternyata, terdapat banyak metode yang digunakan oleh para sahabat nabi dalam membelanjakan hartanya. Sebagai contoh, menjelang Perang Tabuk, Abu Bakar ash-Shiddiq menginfakkan seluruh hartanya dan Umar bin Khaththab menginfakkan separuh hartanya. Berbeda lagi dengan nabi Muhammad yang tidak bisa tidur jika masih ada harta tersisa yang belum diinfakkan di penghujung hari.

Dari berbagai macam cara mengelola keuangan keluarga tadi, terdapat sebuah kesamaan, yaitu menyisihkan sebagian harta untuk disedekahkan. Adapun persentase pembagiannya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Secara umum, pengelolaan uang dalam keluarga dapat dilakukan dengan membagi harta ke dalam tiga bagian, yaitu untuk:

1. Kegiatan sosial

Alokasi harta untuk kegiatan sosial misalnya untuk infak/sedekah, kondangan, memberi hadiah, dan lain-lain.

2. Membayar kewajiban

Kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan, misalnya untuk membayar utang, memberi nafkah untuk keluarga, biaya pendidikan anak, pembayaran rekening listrik dan air, dan lain sebagainya.

3. Investasi

Investasi di sini termasuk di antaranya adalah sebagai tambahan modal usaha, tabungan keluarga, tabungan kesehatan, dan juga kebutuhan insidental.

Mengelola-Keuangan-Dalam-Islam

Berapa pun persentase harta yang dialokasikan pada setiap poin, tidaklah menjadi masalah. Setiap keluarga memiliki kondisi dan kemampuan yang berbeda-beda. Yang difokuskan dalam pembagian ini, hendaknya ketiga poin di atas terus ada dalam setiap rencana keuangan. Dasarnya, ibadah yang sedikit namun dikerjakan terus-menerus (istikamah) merupakan amalan yang lebih dicintai Allah daripada ibadah yang banyak namun hanya dilakukan sekali-sekali. Distribusi keuangan seperti ini juga merupakan realisasi atas keseimbangan aktivitas antara amalan dunia dan amalan akhirat. Hal ini sesuai dengan kaidah yang menyatakan bahwa agama Islam adalah agama yang adil dan bersikap pertengahan, tidak berlebih-lebihan dalam hal apa pun. Lebih dari itu, pembagian harta seperti ini juga merupakan langkah kita untuk mengikuti jejak orang saleh terdahulu sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

Ketika seorang laki-laki berada di sebuah tanah lapang yang sunyi, dia mendengar sebuah suara di angkasa, “Berilah air pada kebun si Fulan!” Awan itu pun bergerak lalu mencurahkan airnya di satu bidang tanah yang berbatu hitam. Ternyata saluran air dari beberapa buah jalan air yang ada telah menampung air tersebut seluruhnya. Dia pun mengikuti air itu. Ternyata dia sampai kepada seorang pria yang berdiri di kebunnya sedang mengubah aliran air dengan cangkulnya.
Laki-laki tadi berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, siapa namamu?”
Petani itu menjawab, “Nama saya Fulan.” Dia menyebutkan nama yang tadi didengar oleh lelaki pertama dari angkasa.
Si petani bertanya kepadanya, “Wahai hamba Allah, mengapa Anda menanyakan nama saya?”
Kata lelaki itu, “Sebetulnya, saya tadi mendengar sebuah suara di awan yang airnya baru saja turun dan mengatakan, ‘Berilah air pada kebun si Fulan!’ menyebut nama Anda. Apakah yang Anda perbuat dengan kebun ini?”
Petani itu berkata, “Baiklah, kalau Anda mengatakan demikian. Sebetulnya, saya selalu memerhatikan apa yang keluar dari kebun ini, lalu saya menyedekahkan sepertiganya, sepertiga berikutnya saya makan bersama keluarga saya, dan sepertiga lagi saya kembalikan (untuk modal cocok tanam)….”
(Hadis sahih riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Baca juga : ” Tips-Tips Mendidik Anak Versi AyoBunda

Jadi, terdapat berbagai metode yang bisa kita aplikasikan agar harta yang kita keluarkan menjadi berkah dan sesuai dengan aturan syariat Islam. Cara di atas adalah salah satunya. Bagaimana cara kelola keuangan rumah tangga Islami yang Anda terapkan?

 

Sumber :

https://abuabdurrohmanmanado.wordpress com/tag/kisah-sedekah-sahabat-nabi/
http://pengusahamuslim com/5-cara-sederhana-mengelola-laba-usaha/
http://perencanaankeuangansyariah com/2015/02/03/pendapatan-investasi-versus-pendapatan-pekerjaan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *