Memilih Pengasuh Anak Perhatikan 4 Hal Ini

Memilih-Pengasuh-Anak-Perhatikan-4-Hal-Ini

Pada tahun 2013, kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh anak memakan korban. Rasya (5 bulan), meninggal setelah disiksa oleh pengasuh yang baru tiga bulan bekerja. Pelaku mengaku kesal karena Rasya menangis tanpa henti. Bunda, maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh pengasuh membuat kita miris. Memilih pengasuh anak yang baik sudah menjadi kebutuhan, terutama jika pasangan suami istri sama-sama bekerja.

Sebelum memilih pengasuh anak, sebaiknya Bunda mempertimbangkan empat hal penting di bawah ini, agar tidak menyesal di kemudian hari.

1. Memilih pengasuh anak yang sudah dikenal sebelumnya

Bunda, adakalanya was-was menghantui saat menyerahkan anak kepada pengasuh
yang baru kita kenal. Sangat sulit mengecek latar belakang kehidupan pengasuh anak, apalagi jika dia bukan berasal dari agensi yang menyediakan jasa pengasuh anak.

Baca juga : ” Cara Memuliakan Tetangga Dalam Islam

Utamakan mempekerjakan pengasuh anak yang sudah Bunda kenal sebelumnya melalui saudara, teman, majikan sebelumnya, atau tetangga. Bunda bisa mendapat informasi lebih banyak tentang perilaku pengasuh dari orang-orang yang mengenalnya.

2. Lakukan Tahapan dalam Memilih Pengasuh Anak

Seperti halnya seleksi tenaga kerja di perusahaan, sebaiknya Bunda melakukan seleksi untuk melihat kinerja pengasuh. Baik terhadap calon pengasuh yang tidak melalui agensi, maupun pengasuh yang berasal dari agensi. Bukan hanya keterampilan yang diutamakan, tapi kasih sayang pengasuh terhadap anak-anak juga perlu diperhatikan.

Kepercayaan terhadap pengasuh menjadi modal awal Bunda dalam memilih. Perasaan Bunda sangat berperan pada tahap ini. Perhatikan bahasa tubuh pengasuh saat wawancara. Bahasa tubuh lebih jujur daripada ucapan lisan. Lihat bagaimana cara dia berbicara, bagaimana cara dia membujuk anak, dan lain sebagainya.

Tidak ada salahnya membuat kontrak kerja antara Bunda dan pengasuh. Agar pengasuh paham tugas dan kewajibannya, juga peraturan yang perlu ditaati. Adanya kontrak kerja akan sangat memudahkan Bunda, kontrak kerja menjadi standar penilaian Bunda terhadap kinerja pengasuh. Buatlah masa percobaan selama beberapa bulan. Jika kinerja pengasuh buruk, Bunda bisa menghentikannya.

Cara-Memilih-Pengasuh-Bayi

3. Melihat Usia dan Latar Belakang Pendidikan Pengasuh

Pengasuh anak yang masih berusia remaja belum memiliki emosi yang stabil. Selain itu,dia juga belum mempunyai pengalaman mengasuh anak kandung. Sementara pengasuh anak yang berusia lanjut kondisi fisiknya telah menurun.

Bunda bisa memilih pengasuh anak yang telah menikah dan memiliki anak, juga berusia matang namun masih produktif. Mengasuh anak yang masih kecil membutuhkan stamina yang kuat dan kasih sayang yang besar. Pengasuh yang cepat lelah dan emosinya tidak stabil, tidak akan dapat menjalankan tugas dengan baik.

Tingkat pendidikan pengasuh juga menjadi pertimbangan yang penting, meskipun bukan jaminan bahwa pengasuh yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan bekerja dengan lebih baik. Namun tidak dapat dipungkiri, pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas pengasuh. Akan sulit menerangkan pola pengasuhan anak yang Bunda inginkan kepada pengasuh, jika membersihkan peralatan makan bayi saja harus dijelaskan berulang-ulang.

4. Mengecek Pengasuh Anak Secara Berkala

Setelah Bunda mempekerjakan pengasuh, tugas selanjutnya adalah melakukan pengawasan berkala. Buatlah jadwal rutin untuk menelepon pengasuh dari tempat kerja, minta kepada orang terdekat, seperti kakek, nenek, tetangga, atau adik, untuk ikut mengawasi pengasuh.

Baca juga : Tips-Tips Parenting AyoBunda

Semoga bermanfaat ya Bund!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *