Mengajarkan Anak Memaknai Ramadan Sejak Dini

Mengajarkan Anak Memaknai Ramadan – Ramadan merupakan momen terbaik untuk mengajarkan anak tentang nilai-nilai agama dan kebaikan. Memang bukan pekerjaan mudah, orang tua harus menyusun strategi khusus untuk mengarahkan mereka pada kebaikan. Jika berhasil, tentu saja itu menjadi kebahagiaan khusus untuk orang tua, dan anak dapat memaknai Ramadan lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga.

Mengajarkan-Anak-Memaknai-Ramadan-Sejak-Dini

Anak tidak mungkin dapat melaksanakan semua perintah orang tua dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini. Ketika orang tua hanya memaksa dan menuntut anak untuk melakukan puasa, salat wajib, dan zakat, anak hanya melakukannya tanpa mengerti esensi dari apa yang dikerjakannya. Selain itu, mereka akan mengerjakannya dengan berat hati, seolah-olah ibadah tersebut adalah tekanan.

Baca juga : “Baju Lebaran Anak Trendi

Peran orang tua terhadap perkembangan anak menjadi faktor utama yang sangat berpengaruh. Dalam memaknai Ramadan pun, orang tua harus bertindak sebagai stimulus. Agar makna Ramadan sampai pada anak, orang tua bisa mengupayakannya dengan memberikan wawasan yang baik tentang Ramadan. Caranya dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif seputar Ramadan yang dialami Nabi dan para sahabatnya, atau bisa juga dari pengalaman pribadi yang berkesan dan menyenangkan. Melalui cerita, daya imajinasi anak akan berkembang, sehingga mereka pun akan membayangkan Ramadan yang meriah dan menyenangkan, dengan begitu, mereka dapat menjalankan Ramadan dengan hati, dan tanpa tanpa paksaan.

Setelah membangun wawasan pada anak, mereka akan termotivasi dan banyak mencari tahu tentang Ramadan. Sebagai orang tua, momen Ramadan ini harus dirayakan dengan meriah. Penuansaan Ramadan berguna untuk menyenangkan hati anak agar mereka tidak jenuh dengan kewajibannya menjalani puasa. Ajak mereka untuk membantu menyajikan makanan, memilih menu makanan, dan sesekali mengajaknya berbuka di luar. Cara itu cukup ampuh agar mereka mau dan bersemangat menjalankan puasa. Cobalah untuk menyajikan makanan-makanan kesukaan mereka saat sahur dan buka puasa.

Mengajarkan-Anak-Berpuasa

Jika sudah melakukan dua langkah tadi, dan memastikan semangat anak dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini sudah berhasil, maka esensi Ramadan bisa dimasukkan. Peran orang tua belum selesai, anak butuh bimbingan untuk mengetahui apa saja hal-hal yang baik dan harus dilakukannya.

Ajak anak untuk menjalankan salat wajib berjamaah. Setelah itu, perlahan-lahan beri tahu mereka bagaimana niat salat sunah dan Tarawih, lebih baik lagi kalau salat dilakukan di masjid. Kemudian, setelah selesai salat, coba ajarkan mereka membaca ayat suci Al-quran. Awalnya, mungkin mereka akan lelah menjalaninya. Tapi, jika sudah dibiasakan dan dicontohkan oleh orang tua, mereka akan terbiasa dan menganggap itu semua sebagai keharusan.

Baca juga : “Kumpulan Tips Islami Untuk Anak di Ayo Bunda

Mengajarkan Anak Memaknai Ramadan akan terasa ketika sudah sampai di penghujung bulan Ramadan. Ketika membayar zakat dan merayakan hari Idulfitri. Sebagai keluarga, kita akan merasa sangat puas karena misi mengajarkan anak kebaikan sekaligus menggali pahala di bulan Ramadan telah terlaksana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *