Coba dengarkan apa yang anak Anda katakan. Anak adalah satu-satunya yang dapat dipercaya. Karena mereka selalu berkata jujur. Mereka tidak ada niat sedikit pun untuk berbohong. Semua yang dikatakan anak pasti benar. Betulkah? Ketika mereka masih berumur 3 tahun, seorang anak akan berbohong karena tidak bisa membedakan mana yang fantasi dan mana yang berupa kebenaran. Pada saat itu, anak-anak juga biasa melupakan apa yang telah mereka lakukan. Mengajarkan kejujuran pada anak berlanjut pada umur 5 atau 6 tahunan, anak-anak sudah bisa membedakan mana yang dibilang fantasi dan mana yang merupakan kenyataan. Pada umur ini pula, anak mulai mempelajari apa yang tidak dilarang oleh orang tua maupun hal yang dilarang oleh orang tua. Pada umur ini, anak akan merasa berdosa melakukan hal yang dilarang.
Atas dasar itu, anak berbohong merupakan hal yang wajar , untuk menghindari ketidaksetujuan orang tua atau hukuman. Contohnya, ketika anak Anda diam-diam memecahkan gelas, anak Anda tidak akan mengakui bahwa dialah yang memecahkannya. Dia memilih untuk diam karena takut dimarahi. Jika mengakui memecahkan gelas, sang anak khawatir bakal mendapatkan kesulitan. Umur 5-6 tahunan juga merupakan umur ketika seorang anak ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Oleh karena itu, salah satu strategi untuk menarik perhatian adalah dengan berbohong.
Baca juga Informasi lainnya : ” Cara Mengajari Anak Menulis “
Sekitar umur 7-8 tahunan, anak sudah tahu mana yang fantasi dan mana yang kenyataan. Umumnya, menghindari hukuman dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan adalah alasan utama mereka untuk berbohong. Pada umur ini, seorang anak juga mulai belajar tentang kesopanan. Mereka mulai bisa berpura-pura menyukai sesuatu yang tidak disukainya. Misalnya, ada tetangga memberikan kue, bisa jadi mereka akan bilang sangat enak meskipun mereka tidak menyukai kue itu. Salah satu yang paling menarik mengenai kebohongan anak-anak pada usia ini adalah bohong menangis untuk membantu temannya yang diganggu teman yang lain. Tangisan membuat kejadian itu diperhatikan orang. Ini artinya bohong digunakan untuk membantu temannya.
Pada saat beranjak remaja, kebohongan biasanya dilakukan untuk melindungi privasi, membangun independensi, dan menghindari kebingungan. Selain itu bisa jadi bohong dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan jika mengatakan kebenaran. Misalnya, karena meminta uang untuk membeli mainan tidak akan diberi, maka dia pun meminta uang dengan alasan untuk membeli buku, supaya diberi.
Berbohong pada anak-anak sebenarnya bukan sesuatu yang sangat serius kecuali jika menjadi kebiasaan atau kompulsif (berulang terus menerus). Namun jika dibiarkan, anak akan kesulitan ketika bergaul dengan teman-temannya di sekolah atau pun di lingkungan permainan, yang selanjutnya akan menimbulkan masalah lebih parah pada saat mereka tumbuh dewasa. Oleh karena itu, sejak dini orang tua harus memberikan pelajaran kejujuran kepada anak.
Memberikan hukuman atas kebohongan yang dilakukan anak cenderung malah merugikan, karena sang anak justru berbohong untuk menghindari hukuman. Sehingga, hukuman kemungkinan malah akan meningkatkan kebohongan yang dilakukan pada masa mendatang, ketimbang menurunkannya. Anak belajar, bahwa dia akan dihukum bila ketahuan, tapi tidak akan dihukum bila tidak ketahuan. Akibatnya, anak akan berusaha agar tidak ketahuan berbohong. Lebih baik membicarakannya dari hati ke hati mengenai apa akibat-akibat yang terjadi apabila mereka tidak jujur. Hal itu diharapkan akan menekan ketidakjujuran anak.
Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk melatih kejujuran anak:
- Selalu menerangkan dan meminta maaf jika tidak menepati janji
- Jika kedapatan berbohong di muka anak, akuilah, dan jelaskan alasannya
- Jangan mengatakan kebohongan untuk mendapatkan persetujuan anak
- Jangan memberikan terlalu banyak aturan pada anak
- Jangan terlalu sering memberikan hukuman pada anak
- Jangan langsung marah jika anak melakukan kebohongan, tanyakan dulu mengapa
Baca juga : ” AyoBunda Kumpulan Informasi Keluarga “
Memiliki anak dengan sifat yang jujur adalah impian semua orang tua. Beberapa orang percaya bahwa berbohong terkadang menjadi sifat alami mereka. Beberapa orang juga percaya bahwa anak tidak pernah berbohong. Mengajarkan kejujuran pada anak sejak dini sangat penting karena kejujuran anak adalah cermin dari orang tua.