Meningkatkan Prestasi Anak Adalah Prestasi Orang Tua

Prestasi Anak Adalah Prestasi Orang Tua

Memiliki anak dengan prestasi yang banyak akan membanggakan kita sebagai orang tua. Karena orang tualah yang memiliki peran besar dalam mendidik anaknya. Masing-masing orang tua pasti memilki cara tersendiri meningkatkan prestasi anak. Banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan orang tua dalam mendidik anaknya. Salah satunya, pemberian pengawasan. Pengawasan akan lebih mudah jika anak berada di dalam lingkungan keluarga. Tetapi, jika anak Anda sekolah dan terpaksa mengekost, kunjungilah secara rutin. Jangan biarkan anak Anda sendirian, mereka butuh perhatian dari orang tuanya.

Baca yang ini juga ya Bund : “Cara Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam proses tumbuh kembang buah hatinya. Cara dan gaya yang digunakan orang tua untuk mendidik anak akan menentukan seberapa baik hasil didikan orang tuanya. Semakin baik didikannya, maka semakin mudah bagi anak untuk mencapai kesuksesan yang ia inginkan dalam hidup di masa depan. Begitu juga sebaliknya. Sebenarnya semua anak dilahirkan dengan kemampuan dan intelegensi yang sama. Tidak ada anak yang bodoh, kecuali dia mengalami sakit yang mengganggu daya nalar atau dari hasil didikan orang tua yang salah. Jadi, Anda wajib mendidik anak sehingga Anda dapat meningkatkan prestasinya. Berikut adalah tips untuk meningkatkan prestasi belajar anak yang patut dipelajari bagi orang tua:

1. Cita-cita

Mengajarkan-anak-memiliki-cita-cita

Orang tua harus mengajarkan anak untuk memiliki cita-cita. Jangan Anda mengatakan hal yang sama seperti orang lain “jadilah orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.” Buatlah cita-cita jangka pendek, menengah dan panjang. Contoh cita-cita jangka pendek adalah mendapatkan nilai 100 untuk ulangan pelajaran matematika. Sedangkan jangka menegah, masuk SMP, SMA, atau universitas favorit. Lalu jangka panjang, misalnya anak Anda ingin menjadi dokter hewan. Cita-cita tersebut harus dijabarkan dengan jelas, sehingga jelas pula cara untuk mencapainya.

2. Belajar di rumah

Agar-anak-fokus-belajar-di-rumah

Belajar tidak cukup di sekolah saja. Orang tua harus mengawasi anak agar fokus belajar di rumah. Buatlah jadwal belajar di rumah. Seumpama dari pukul 19.00 sampai pukul 22.00 setiap hari sekolah. Suasana belajar harus dibuat nyaman dan menyenangkan, seperti dengan menyediakan camilan, dan mungkin juga dengan hiburan musik. Tapi jangan biasakan anak belajar sambil nonton tivi karena akan mengganggu fokus mereka ke pelajaran.

3. Fasilitas belajar

Fasilitas-belajar-untuk-anak

Orang tua harus mengatur jadwal belajar anak, dan menyediakan buku pelajaran dan peralatan belajar lainnya. Buku tidak harus selalu beli, kecuali diwajibkan oleh guru. Saat anak membutuhkan referensi buku, referensinya akan tersedia. Dan orang tua sebaiknya memahami apa yang dipelajari anak untuk memberikan dukungan kepada mereka.

4. Beretika dan berdoa

Mengajarkan-anak-beretika-dan-berdoa

Sering kali para guru mengeluh bahwa anak-anak tidak menghormati guru, membantah, dan berdebat dengan guru. Hal ini membuat guru kesal dan berakhir dengan penilaian jelek kepada anak. Oleh sebab itu, orang tua harus mengajari anak untuk menghormati guru, berkata sopan, bersikap hormat dan patuh, senang bertegur sapa. Jika ada pendapat atau tindakan guru yang tidak dapat diterima anak, maka ajarkan kepada anak cara untuk menyampaikan alasan penolakan dengan masuk akal sehingga dapat diterima oleh guru. Dan anak harus dibiasakan untuk berdoa supaya anak mengerti bahwa kita bukan yang paling mampu segala-galanya, masih ada Tuhan yang Maha Kuasa.

5. Kerja keras

Mengajarkan-kerja-keras-pada-anak

Orang tua harus menyadarkan anak akan adanya risiko gagal. Anak harus melakukan kegiatan belajar dengan bersemangat dan berusaha keras untuk berhasil. Tanpa usaha keras maka anak dapat saja gagal. Kelulusan dengan nilai yang hanya “cukup” juga akan sulit untuk mendapatkan tawaran pekerjaan.

6. Menerima hasil buruk dengan niat untuk bangkit

Mendorong dan meningkatkan prestasi anak

Anak mempunyai sikap yang berbeda terhadap nilai buruk. Orang tua harus dapat mendorong semangat anak untuk bangkit. Katakan bahwa nilai yang menurun adalah peringatan kepada kita untuk memperbaiki segala kekurangan pada masa lalu. Jangan biarkan anak tenggelam dalam kesulitan sendirian. Dampingi anak dan beri dukungan untuk dia agar dapat segera bangkit.

Baca juga : ” Seputar Informasi Ibu dan Anak

6 poin inilah yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua meningkatkan prestasi anak. Semakin baik Anda melakukannya, maka semakin baik juga prestasi yang akan anak Anda dapatkan. Perlu Anda ketahui, semua itu tidak lepas kemauan Anda untuk belajar meningkatkan diri menjadi orang tua yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *